distribusi 3 kerajaan islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan
membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana
perkembangan islam pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat islam malas
untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan
mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah
berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang
patut kita pelajari untuk merancang serta merencanakan matang-matang untuk masa
depan yang lebih cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas di sini kami akan membahas tentang
beberapa sejarah mengenai beberapa kerajaan, diantaranya yaitu:
1.
Bagaimana
sejarah tentang kerajaan Turki Usmani.
2.
Bagaimana
sejarah kerajaan Mughol di India.
3.
Bagaimana
sejarah kerajaan Syafawi.
C. Tujuan Pembahasan
Dari beberapa rumusan masalah di atas maka bisa ditarik beberapa
tujuan pokok diantaranya yaitu:
1.
Sejarah
perkembangan 3 kerajaan.
2.
Distribusi
kerajaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSTRIBUSI TIGA KERAJAAN BESAR TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM
A. Kerajaan Turki Usmani
1.
Pada bidang
Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan
sosial dan politik. Masyarakat di golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan
sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang
berlaku. Oleh karena itru, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami
kemajuan di Turki Usmani:
1. Adanya jabatan Mufti sebagai Pejabat urusan
agama tertinggi, yang memiliki kuasa legitimasi dalam hukum kerajaan.[1]
2. Dalam bidang Tasauf berkembang tiga tarekat
besar yang memberikan dukungan kuat bagi kerajaan:
3. Tarekat Baktasyi, Tarekat ini dibawa oleh
Ahmad Yasawi (1169 M) dan pengikutnya pernah menjadi tentara yang sangat
tangguh dalam berbagai penaklukan yang dilakukan oleh kerajaan Turki Usmani.
4. Tarekat Maulawiyah, tarekat ini dibawa oleh
Jalaluddin Rumi (1273 M), ia memperkenalkan sama’, sebuah tarian untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan zikir tertentu.
5. Tarekat Naqsabandiyah, tarekat
ini memperkenalkan zikir khafi (diam/tidak bersuara) dan masih berkembang
sampai saat ini.[2]
1. Pada bidang Ekonomi
Tercatat beberapa kota yang maju dalam
bidang industri pada waktu itu di antaranya: Mesir sebagai pusat produksi kain
sutra dan katun Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan
kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat
itu.[3]
2. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, dinasti ini mendirikan sejumlah madrasah. Mdrasah
yang pertama didirikan adalah di Inzik (1331 M) dengan medatangkan pengajaran
dari Iran dan Mesir. Madrasah berikutnya didirikan di Bursa, Edirne dan Istanbul.
Madrasah di Turki Usmani dibentuk dengan memperlihatkan jenjang dan materi ilmu
yang diajarkan adalah bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, mantik, teologi, hukum,
astronomi, geometrid an retorika.[4]
1.
Sejarah
Pembentukan kerajaan Mughal di India menjadi kerajaan Islam terjadi
pada masa kekuasaan dinasti Bani Umayyah yaitu pada masa khalifah al Walid yang
di pimpin oleh panglima Muhammad Ibnu Qasim. Dalam penaklukan wilayah India
ini, kemudian pasukan Ghaznawiyyah dibawah pimpinan Sultan al Makmun
mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini, dan berhasil menaklukkan
kekuasaan Hindu, dan mengIslamkan sebagian masyarakt India pada tahun 1020 M.
Setelah dinasti Ghaznawiyyah hancur, muncul dinasti-dinasti kecil
seperti Mamluk (1026-1290 M), Halji (296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M), dan
dinasti-dinasti lain. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530
M), seorang keturunan timur Lenk. Dia adalah Shekh Kumar yang menjadi Amir di
negeri Farghanah, keturunan langsung dari Miransah, putra ke-3 timur Lenk dan
ibunya keturunan Jengis Khan.
Dia mewarisi tahta kekuasaan wilayah farghana sejak usia 11 tahun,
ia bercita-cita menguasai samarKhan yang merupakan kota terpenting di Asia
Tengah. Pertama kali ia mengalami kekalahan dalam ekspansi itu kemudian pada
tahun 1494 M berkat bantuan ismail I raja Syafawi, Babur menaklukkan SamarKhan,
dan pada tahun 1504 M dia menaklukkan Kabul ibu kota Afganistan.
Dia taklukkan daerah yang luas di daerah utara anak benua yang kaya
(India), dan meletakkan dasar untuk pemerintahan Mughal di India. Para
penakluk, bangsa turki dan Persia merupakan kasta berkuasa, sementera Islam
adalah agama yang disenangi dibandingkan dengan agama Hindu dan agama Budha.
Bahasa hukum dan kesusastraan ialah bahasa Persia baru .
1.
Perkembangan
Peradaban
a.
Di
bidang Keilmuan
Kemajuan
dibidang keilmuan yang sangat menunjul pada saat itu antara lain adalah pada
masa Aurangzib, yaitu munculnya seorang sejarawan yang bernama abu fadzel
dengan karyanya Akbar nama dan aini Akbar yang memaparkan sejarah kerajaan
Mughal berdasarkan figur pemimpinnya .
Kemudian,
dibidang kedokteran di antranya adalah Dara Sukhuh yang mengarang kedokteran
dara sukhuh, yang merupakan engkiklopedi medis besar akhir dalam Islam. Ia juga
di kenal sebagai seorang sufi pengikut Vedanta.
Ilmu medis
Islam terus berkembang di India sepanjang abad 12 H atau 18 M seperti sekala
dedokteran yang dibuat oleh muhammad akbar syah al zani dari Shiraz. Dengan
kehadirannya, medis India atau Islam yang merupakan ilmu medis yang berbentuk
filosofi ilmu medis (memakai pendekatan kepada Allah) hidup bersaing dengan
ilmu medis modern Eropa.
Dan jasa yang
tidak dapat dilupakan dari hasil karya putra Syah Jehan, namanya Auranzeb ialah
membukukan hukum Islam mengenai soal Mu’amalat. Usaha kodifikasi ini dinamakan
“Ahkam Alam Giriyah” menurut gelaran yang dipakinya.
b.
Ekonomi
Di bidang
ekonomi, raja Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan
perdagangan. Akan tetapi sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada
sektor pertanian.
Di sektor
pertanian ini komunikasi antara pemerintah dan petani diatur dangan baik.
Kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil pertanian di negeri itu, hasil
pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika itu adalah biji-bijan, padi,
kacang, sayur-sayuran, tebu, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan
bahan-bahan celupan.
c.
Seni
Bersamaan
dengan majunya bidang ekonomi, bidans seni dan budaya juga berkembang. Karya
seni yang menunjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang
berbahasa persia maupun yang berbahasa India. Penyair India yang terkenala
adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya
besar patmafat, sebuah karya alegoris yang mengandung pesan kebajikan jiwa
manusia.
Karya seni yang
masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya seni terbesar yang sicapai
kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada
masa akbar dibangun istana Fapkur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang
indah.
Pada masa Syah
Jehan dibangun masjid yang berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Agra, mejid raya
Delhi dan istana indah dilghare .
d.
Dibidang
politik
Sultan akbar
mengrahkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan
politik ini semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena
perbedaan etnis dan agama.
C. Kerajaan Syafawi
1.
Asal
Usul Bangsa Syafawi
Kerajan Safawi bermula dari gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Safawiyah karena
pendirinya bernama Syech Safuyudin Ishaq (1252-1334) seorang guru agama yang
lahir dari sebuah keluaraga Kurdi di Iran Utara. Beliau merupakan anak murid
seorang imam Sufi yiaitu Sheikh Zahed Gilani (1216–1301, dari Lahijan.) Safi
Al-Din kemudiannya menukar Ajaran Sufi ini kepada Ajaran Safawiyah sebagai
tindak balas kepada pencerobohan tentera Mongol di wilayah Azerbaijan.
Pada mulanya gerakan tasawuf Safawiyah ini bertujuan untuk
memerangi orang-orang ingkar dan golongan Ahl al-Bid’ah Namun pada
perkembangannya, gerakan tasawuf yang bersifat lokal ini berubah menjadi
gerakan keagamaan yang mempunyai pengaruh besar di Persia, Syria dan Anatolia.
Di negeri-negeri yang berada di luar Ardabil inilah, Safi al-Din menempatkan
seorang wakil yang diberi gelar Khalifah untuk memimpin murid-murid di
daerahnya masing-masing.
Gerakan Safawi mewakili sebuah kebangkitan Islam Populer yang menentang
dominasi militer yang meresahkan dan bersifat eksploitatif. Tidak seperti
gerakan lainnya,gerakan Safawiyah memprakarsai penaklukan Iran dan mendirikan
sebuah baru yang berkuasa dari 1501 sampai 1722. Sang pendiri mengawali
gerakannya dengan seruan untuk memurnikan dan memulihkan kembali ajaran Islam.
Pada waktu kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaan,
kerajaan Safawi di Persia masih baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan
ini dapat berkembang dengan cepat. Nama safawi ini terus dipertahankan sampai
tarekat Sfawiyah menjadi gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang
disebut kerajaan Safawi. Dalam perkembangannya, kerajaan Safawi sering
berselisih dengan kerajaan Turki Usmani.
Kerajaan Safawi mempunyai perbedaan dari dua kerjaan besarislam
lainnya seperti kerajan Turki Usmani dan Mughal. Kerajaan ini menyatakan
sebagai penganut Syi’ah dan dijadikan madzhab Negara. Oleh karena itu, kerajaan
Safawi dianggap sebagai peletak dasar pertama terbentuknya Negara Iran dewasa
ini.
2.
Masa Kejayaan Kerajaan
Safawi
Kondisi Kerajaan Safawi yang memprihatinkan itu baru bisa diatasi
setelah raja Safawi ke lima, Abbas 1 naik tahta(1588-1628). Popularitas Abbas 1
ditopang oleh sikap keagamaannya. Ia terkenal sebagai seorang Syi’ah yang
shaleh. Sebagai bukti atas kesalehannya adalah bahwa dia sering berziarah
ketempat suci Qum dan Masyhad . Disamping itu Ia pun melakukan perubahan
struktur birokasi dalam lembaga politik keagamaaan. Lembaga sadarat secara
berangsur-angsur dagantikan oleh lembaga Ulama yang dipimpin oleh seorang
syichul Islam. Dalam tradisi Sunni lembaga tersebut menunjukkan pemisahan
struktur kekuasaan politik antara Ulama dan Umara. Abbas1 telah berhasil
menciptakan kemajuan pesat dalam bidang keagamaan, yang membuat ideologi Syi’ah
semakin dikukuhkan.
Tahun 1459 M, Junaid mencoba merebut Ardabil tapi
gagal. Pada tahun 1460 M. Ia mencoba merebut Sircasia tetapi pasukan yang
dipimpinya dihadang oleh tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam pertempuran
tersebut. Penggantinya diserahkan kepada anaknya Haidar pada tahun 1470 M, lalu
Haidar kawin dengan seorang cucu Uzun Haisan dan lahirlah ismail dan kemudian
hari menjadi pendiri kerajaan Safawi dan mengatakan bahwa Syi’ahlah yang resmi
dijaadikan mazhab kerajaan ini. Kerajaan inilah dianggap sebagai peletak batu
pertama negara Iran.[5]
Pemerintahannya merupakan sebuah pemerintahan keluarga yang sangat
dihormati dengan deorang penguasa yang didukungoleh sejumlah pembantu,tentara
administrator pribadi. Sang penguasa saecara penuh mengendalikan birokrasi dan
pengumpulan pajak, memonopoli kegiatan industri dan penjualan bahan-bahan
pakaian dan produk lainnya yang penting, membangun sejumlah kota besar , dan
memugar sejumlah tempat keramat dan jalan-jalan sebagai ekspresi dari
kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Di bidang politik, keberhasilan menyatukan wilayah-wilayah Persia
dibawah satu atap, merupakan kesuksesanya di bidang politik. Betapa tidak,
karena sebelumnya wilayah Persia terpecah dalam berbagai dinasti kecil yang
bertaburan dimana-mana, sehingga para sejarawan berpendapat bahwa keberhasilan
Shafawiyah itu merupakam kebangkitan nasionalisme Persia. Kemajuan yang dicapai
kerajaan Safawi tidak hanya terbatas dibidang politik , melainkan bidang
lainnya juga mengalami kemajuan . Kemajuan-kemajuan itu antara lain:
a.
Bidang
Ekonomi
Kemajuan
ekonomi dicapai terutama setelah kepulauan Hurmua dikuasai dan pelabuhan Gumrun
diubah menjadi bandar Abbas. Dengan dikuasainya Bandar ini maka salah satu
jalur dagang laut antara timur dan barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda,
Inggris, dan Prancis sepenuhnya jadi milik Kerajaan. Sektor pertanian juga
mengalami kemajuan terutama didaerah bulan sabit subur.[6]
Letak Geografis
Persia yang setrategis dan sebagian wilahnya yang subur sehingga disebut sebagai
daerah bulan sabit subur , membuat mata dunia internasional pada saat itu
memusatkan perhatiannya ke Persia. Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis
berlomba-lomba menarik simpati istana Safawiyah.
b.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Kemajuan di bidang
tasawuf ditandai dengan berkembangnya filsafat ketuhanan (al-Hikmah
al-ilahiyah) yang kemudian terkenal dengan sebutan filsafat ’’pencerahan’’.
Adapun tokoh terbesarnya adalah Mulla Sadra.
Sepanjang
sejarah Persia dikenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan
berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sejumlah ilmuan yang
selalu hadir di majlis istana yaitu Baha al-Din al-Sayrazi, generalis ilmu
pengetahuan, Sadar al-Din al-Syaerazi, filosof, dan Muhammad al-Baqir ibn
Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah
mengadakan obdervasi tentang kehidupan lebah. Selain itu ada juga Bahauddin
al-’Amali bukan saja seorang ahli teolog dan sufi, tapi ia juga ahli
matematika, arsitek, ahli kimia yang terkenal.
c.
Bidang
Pembangunan Fisik dan Seni
Kemajuan bidang
seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang
memperindah Isfahan sebagai ibukota kerajaan. Sejumlah Masjid,sekolah, rumah
sakit, jembatan yang memenjang diatas Zende Rud dan isana Chihil Sutun. Kota
Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik.
Beberapa
perayaaan di bulan Muharram menjadi pusat seremonial dalam kalender keagamaan
Syi’ah. Pembacaan kisah Hasan yang sangat memilukan hati, beberapa mata acara
meliputi arak-arakan masa, pertunjukan yang sangat mengasyikkan, pidato dan
pembacaan sya’ir-sya’ir ratapan, melambangkan rasa berkabung dan perasaan
bersalah atas kematiannya. Beberapa kelompok ketetanggaam, geng-geng pamuda,
dan beberapa faksi keagamaan berlomba-lomba dalam pemujaan terhadap Husayn
bahkan sampai menimbulkan pertumpahan darah. Demikianlah Syi’isme telah
menyalin seluruh sensibilitas keagamaan yang kompleks yang sebelumnya telah
berkembang dalam Sunnisme. Dengan demikian ia telah menjadi sebuah alternatif
versi Islam yang kompherensif.[7]
BAB III
KESIMPULAN
Pendiri kerajaan Usmani adalah dari Kabilah Oghuz yang mendiami
daerah Mongol dan daerah Utara Cina. Faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan
Usmani mengalami kemunduran yaitu Wilayah kekuasaan yang sangat luas,
Heterogenitas penduduk, Kelemahan para penguasa, Budaya pungli, Pemberontakan
tentara Jenisari, Merosotnya ekonomi, Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu
dan teknologi.
Pendiri kerajaan Safawi adalah Safi Al-Din (1252-1334 M). Kerajaaan
Safawi mengalami kemunduran karena raja-raja yang memimpin banyak mempunyai
sifat cemburu, suka minum-minuman, dan faktor yang paling mempengaruhi
kemunduran kerajaan Safawi yaitu dekadensi moral yang melanda sebagaian
pemimpin.
Kerajaan Mughal atau Mogul di India diasaskan oleh Babur pada tahun 1526. Faktor yang menyebabkan kerajaan mughol mengalami kemunduran
yaitu Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, Pendekatan
Aurangzeb yang terlampau ”kasar”, Terjadi stagnasi dalam pembinaan militer.
D A F T A R P U S T A K A
Nasution, Harun, Islam
Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid Ibid., Jakarta :UI Press, 1985).
Yatim, Badri, Sejarah
Peradaban Islam, Jakarta,Rajagrafindo Persada, 2000.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 1993.
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada,2008).
Munawiyah (dkk), Sejarah Peradaban Islam, (Banda Aceh: PSW IAIN
Ar-Raniry – Banda Aceh, 2009).
Busman Edyar, Ilda Hayati, Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta,
Pustaka Asatruss,2009).
Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2005).
[2] Munawiyah (dkk), Sejarah Peradaban Islam, (Banda Aceh: PSW IAIN
Ar-Raniry – Banda Aceh, 2009), hal. 177.
[5]
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 1993, Hlm
139-140.
[6]
Carl
Brokelmann,Tarikh asy-Syu’ub al-Islamiyah,Beirut:Dar el-Ilm, 1974, hlm 503
[7]
Lapidus, Ira m,
Sejarah Sosoial Umat Islam, Jakarta: Rajawalipers, 1999, hlm 442
Komentar
Posting Komentar