PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK DALAM BIDANG PERTANIAN OLEH GABUNGAN KELOMPOK TANI PERSPEKTIF EKONOMI SYARI'AH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama yang sempurna yang ajarannya mencakup serta
mengurus berbagai persoalan manusia, baik yang dibahas secara rinci maupun
secara umum. Secara esensial ajaran Islam yang diturunkan Allah S.W.T., kepada
Rasulullah S.a.w., secara umum terbagi kepada tiga ranah, yakni akidah, syariah
dan akhlak yang masing-masing ranah mempunyai peranan yang saling melengkapi
satu dengan yang lainnya. Ajaran islam mengatur perilaku manusia, baik
kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesama
makhluk, dalam kajian fiqh maupun ushul fiqh disebut syari’ah. Sesuai dengan
aspek yang diaturnya, syari’ah ini terbagi kepada dua, yakni ibadah (Hablumminallah)
dan muamalah (Hablumminannas).[1]
Bahwa dewasa ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada tuntutan
peradaban global dengan berbagai tantangan baik dari dalam negeri maupun luar
negeri yang perlu dijawab melalui penyesuaian stuktural dengan membangun
peradaban identitas ke Indonesia yang hakiki. Unpaya untuk mewujudkan
keserasian, keselarasan dan keharmonisan perjalanan bangsa menjadi bagian
bangsa yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab setiap warga Negara Indonesia
sebagai bangsa yang berdaulat dan berkarakter. Kedudukan generasi muda jadi
sangat strategis sebagai modal social dalam mewujudkan keserasian, keharmonisan
dan keselarasan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat tanpa
membedakan suku, keturunan, golongan, kedudukan social ekonomi dan pendirian
politik.
Permasalahan ekonomi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia, tidka terkecuali bagi Negara Indonesia. Kurun lima
tahun ini tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia masih rendah,
melambungnya berbagain harga kebutuhan masyarakat menambah menurunnya daya beli
terhadap barang kebutuhannya. Program-program pengetasan dan penanggulan
kemiskinan diluncurkan oleh lembaga pemerintahn maupun non pemerintah menjadi
prioritas utama dalam upaya mengataskan kemiskinan di Indonesia masih tinggi.
Angka kemiskinan yang semakin bertambah ini disebabkan juga karena bertambahnya
pengangguran di Indonesia.
Untuk memperkuat peran-peran strategis generasi muda dalam
mempertaruhkan kedaulatan bangsa ini, maka menjadi komitmen dan tanggung jawab
bersama untuk menempatkan posisi kelompok secara strategis pada tatanan yang
lebih nyata dalam bingkai setiap kehidupan social, ekonomi dan politik bangsa
menuju tatanan masyarakat madani yang kuat dan berdaya, memiliki daya saing
serta disegani oleh bangsa-bangsa di dunia sebagai bangsa yang berintelektual.
Menurut Sunyoto Usman (2004) bahwa salah satu strategi penting
dalam pembangunan adalah pentingnya pemberdayaan ekonomi pada masyarakat.
Pemberdayaan ekonomi pada masyarakat adalah satu kekuatan yang sangat vital.
Kekuatan yang dimaksud dapat dilihat dari aspek fisik, material, aspek ekonomi
dan pendapatan, aspek kelembagaan (tumbuhnya kekuatan individu dalam bentuk
wadah/kelompok), kekuatan kerjasama, kekuatan intelektual dan kekuatan
komitmen bersama untuk mematuhi dan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan. Arti
pentingnya pemberdayaan masyarakat adalah menciptakan kemandirian, agar
masyarakat mampu berbuat, memahami serta mengaplikasikan dalam berbagai
kegiatan pembangunan.[2]
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[3]
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa
dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation)
serta pembesaran hewan ternak (raising),
meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikro organisme dan bioenzim
dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan
atau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang
di lingkup pertanian. Sejarah Indonesia sejak masa
colonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sector pertanian dan perkebunan,
karena sektor-sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan
pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat diberbagai wilayah Indonesia.
Sesuai dengan klasifikasi diatas, kegiatan pemberdayaan ekonomi
(muamalah) sebagai salah satu bentuk implementasi dari hubungan antar sesama
manusia (hablumminannas), merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari akidah,
ibadah dan akhlak, hal ini didasarkan pada tinjauan dari perspektif islam,
dimana perilaku ekonomi harus selalu diwarnai oleh nilai-nilai akidah, ibadah
dan akhlak.
Berdasarkan uraian diatas terdapat satu persoalan yang menjadi
tugas kita sebagai masyarakat sosial untuk melihat bagaimana sistem
pemberdayaan ekonomi kelompok yang terjadi di berbagai daerah aceh tingkat
perdesaan. Kelompok dalam sebuah desa memiliki pengaruh yang sangat tinggi
terhadap perubahan perekonomian masyarakat dalam pertanian, baik itu kelompok
yang kecil maupun kelompok yang besar. Pemberdayaan ekonomi kelompok tani harus
diperhatikan oleh pemerintah agar perekonomian berjalan lancar, dari kelompok
tani yang besar mampu memperdayakan ekonomi kelompok yang kecil.
Sesuai dengan keterangan diatas, terdapat satu wilayah/desa yang
menerapkan kelompok tani yaitu, Gampong Krueng Baro, Kecamatan Samudra. Di desa
Krueng Baro membentuk kelompok tani dengan nama Kelompok Tanjung yang berperan
sebagai kelompok tani, Kelompok Tanjung salah satu kelompok yang selalu
berkesinambungan dalam pertanian dari tahun ketahun. Untuk bertahan dengan masa
yang lama tentunya kelompok ini harus memiliki nilai-nilai pemberdayaan dan
diperdayakan dengan ketentuan yang berlaku dalam islam.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengankat
sebuah judul proposal sebagai berikut: “ Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Dalam
Bidang Pertanian Oleh Gabungan Kelompok Tani Dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah”
(Studi Kelompok Tanjung, Gampong Krueng Baro, Kecamatan Samudra).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat menyimpulkan
permasalahannya sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
pemberdayaan ekonomi Kelompok Tanjung dalam bidang pertanian perspektif ekonomi
syari’ah di Desa Krueng Baro Kecamatan Samudra?
2.
Bagaimana
Peran Kelompok Tanjung dalam bidang pertanian perspektif ekonomi syari’ah di
Desa Krueng Baro Kecamatan Samudra?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan tujuan proposal penelitian ini sebagai berikut:
1.
Untuk
mendiskripsikan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi Kelompok Tanjung dalam bidang
pertanian perspektif ekonomi syari’ah di Desa Krueng Baro Kecamatan Samudra.
2.
Untuk
mendiskripsikan peran kelompok Tanjung dalam bidang pertanian perspektif
ekonomi syari’ah di Desa Krueng Baro Kecamatan Samudra.
D.
Manfaat Penelitian
Adapun
yang menjadi mamfaat penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat Teoritis
dan manfaat Praktis.
1. Manfaat
Teoritis.
Yang
menjadi manfaat teoritis
dalam proposal ini adalah untuk menambahkan wawasan,
pembendaharaan dan ilmu pengetahuan tentang metode penelitian dan Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Dalam Bidang Pertanian Oleh Gabungan
Kelompok Tani Dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah.
2. Manfaat
Praktis
Yang
menjadi manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai prasyarat memperoleh
strata satu (S1) dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam meningkatkan
perekonomia perspektif syari’ah bidang pertanian berkelompok dan terhadap
peneliti sendiri.
E.
Definisi Operasional
Mengingat
judul penelitian menimbulkan polemik atau penafsiran yang bermacam-macam,
berikut peneliti mendefinisikan judul dengan variable judul:
1.
Konsep Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Perspektif Ekonomi Syari’ah.
Sesungguhnya konsep perberdayaan ekonomi dalam Islam itu berarti
bahwa perhatian terhadap bidang ekonomi merupakan bagian dari politik syariah
dan apa yang menjadi tuntutannya tentang pemeliharaan sumber ekonomi dan
pengembangannya, meningkatkan kemampuan produksi dengan mengembangkan seni dan
metodenya, dan hal-hal lain yang menjadi keharusan dalam merealisasikan
kesejahteraan ekonomi kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang mendasar, dan
memerangi kemiskinan terhadap masyarakat.[4]
2.
Peranan Kelompok Tanjung Dalam Pemberdayaan Ekonomi Perspektif
Ekonomi Syari’ah.
Kelompok Tani Tanjung merupakan wadah pembinaan generasi dalam
masyarakat yang berada di desa/kelurahan dalam bidang pertanian. Sebagai wadah
pembinaan tentu saja mempunyai beberapa program yang akan dilaksanakan yang
melibatkan seluruh komponen dan potensi yang ada di Desa Krueng Baro Kecamatan
Samudra. Sebagai kelompok yang bergerak di bidang pertanian dan berfungsi
sebagai subyek sedapat mungkin mampu menunjukkan fungsi dan peranannya secara
optimal dan agamis.
F.
Kajian Terdahulu
Sejauh
pencarian peneliti melalui digital dan manual baik melalui pustaka dan blog, peneliti
juga menemukan judul proposal penelitian yang hampir sama.
[1]H.A.Djazuli,
Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Cet.I;
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 17.
[2]
Usman
Sunyoto. “Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat”, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2004.,hal. 39
[3]International
Labour Organization. Safety and health in
agriculture, 1999. ISBN 978-92-2-111517-5.
Diakses tanggal 13 September 2010.
[4]
Jaribah
bin Ahmad al-Haritsi, Al-Fiqh al-Iqtishādi Li Amīril Mukminīn Umar bin
al-Khattab, diterjemahkan oleh H. Asmuni Sholihan dengan judul Fikih
Ekonomi Umar bin al-Khattab (Cet.I; Jakarta: Khalifah, 2006), h.
393.
Komentar
Posting Komentar